Translate

Jumat, 08 Maret 2013

Siapa yang merobohkan tembok Yerikho

Ester adalah seorang pengajar sekolah minggu.
Suatu hari departemen sekaolah minggu digerejanya mengadakan praktek mengajar sekolah minggu di sebuah desa terpencil.
Dengan bersemangat ia bertanya kepada anak-anak sekolah minggu di desa tersebut, "Anak-anak, siapa yang telah merobohkan tembok Yerikho??"


dengan polosnya anak-anak tersebut serempak menjawab : " Bukan kamii.....bukan kamiiiiiii buuu "
Ester sangat sedih mendengar hal tersebut, kemudian dia menceritakan hal ini kepada guru-guru sekolah minggu setempat

Guru-guru disana pun menjawab, " Ibu Ester, biasa anak-anak memang begitu, kadang mereka tidak mau mengakui perbuatannya. Begini saja bu nanti kami akan tanyakan pelan-pelan, pasti ada yang mau mengakuinya.."
Ester menjadi semakin sedih mendengar jawaban guru-guru tersebut

Merasa hal ini penting sekali untuk dibicarakan, maka Ester meminta majelis gereja mengadakan rapat.
Ester pun mengemukakan kejadian pagi dan siang hari itu. " Saya sangat sedih karena anak-anak sekolah minggu, bahkan guru-gurunya tidak ada yang tahu siapa yang merobohkan tembok Yerikho..."

Sidang majelis berembuk sejenak dan kemudian memanggil Ester kembali

Ketua majelis berkata, " Ibu Ester....Kami telah mengambil keputusan... Begini saja, tolong hitung berapa kerugiannya, nanti kami yang akan mengganti...."

Ester langsung pingsan.........


Sabtu, 02 Maret 2013

Hati-hati dengan hati

Fiuuuhhhh another news about murder :(
Hampir setiap hari kita mendengar berita-berita yang mengumbar kriminalitas diseputar kehidupan kita, dari berita penculikan, pelecehan seksual bahkan pembunuhan seolah-olah hal-hal tersebut sudah semakin lazim belakangan ini.
Jika ditarik urutannya maka bisa terlihat jelas muaranya ada di hati, link berita yang saya cuplik diatas hanyalah sebagian kecil cerita betapa hati yang sakit sanggup melakukan apa saja.
Bayangkan saja hal yg tdk pernah terpikirkan sebelumnya bahwa seorang saudara bisa dengan tega dan kejamnya membunuh saudaranya sendiri.

Ternyata ini bukanlah hal baru, teringat akan kisah Kain dan Habel yang diceritakan oleh guru sekolah minggu saya pada saat saya kecil. " tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas dan mukanya muram." (Kej.4:5)
diakhir cerita kita tahu hati Kain yang panas itu membuatnya menjadi gelap mata dan mendorongnya untuk melakukan kekejian dengan membunuh adik kandungnya sendiri.


Ternyata masalah hati ini memanglah sangat penting , Jika hati tidak terpelihara dengan baik Matius 15:19-20 mencatat "karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang..."

Pantaslah Amsal menulis " Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" (Amsal 4:23)
Dengan kata lain bahwa apa yang secara lahiriah terliat dari hidup kita itu merupakan gambaran apa yg ada didalam hati kita, maka itu Amsal sungguh-sungguh serius me-wanti-wanti kita untuk jaga hati bahkan dikatakan dengan segala KEWASPADAAN .
Saya mengimajinasikan kata kewaspadaan itu seperti seorang karateka yang dikepung 5 orang lawan dari sisi depan, belakang , kiri dan kanan. Sewaktu-waktu dia bisa saja diserang dari berbagai arah sebab itu dia harus mengantisipasi dengan kuda-kuda yang kuat dan harus bisa berjaga-jaga terhadap arah serangan lawan.
Tapi muncul pertanyaan bagaimana cara kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan itu??? karena hati tetaplah rentan akan pencemaran. Caranya :
1. Jangan menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan (Ibrani 12 : 15)
    " Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang "

2. Mengisi dan membangun perbendaharaan hidup kita dengan hal-hal positif (Fil. 4 : 8)
   " Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu."

3.  Belajar dari Yesus sebagai pusat dalam kehidupan orang percaya (Mat.11:29)
   " Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan."

Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu so keep vigilant watch over your heart; that's where life starts.....

Selasa, 15 Januari 2013

COME AWAKE OH MY SOUL



Hujan deras menjadi background siang ini, sementara didalam kantor masih ada beberapa teman yang masih sibuk menyelesaikan pekerjaan mereka jelang waktu istirahat siang ini.
Begitu pula dengan ku, masih berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan semua tugas-tugas kantorku yang seabreg (hehehe..#curcol) untungnya youtube dikomputerku masih menyala dan setia menemani waktu kerjaku
Terdengar lembut alunan syahdu lagu Come awake oh my soul yang dinyanyikan dengan versi setengah Hym

COME AWAKE OH MY SOUL, COME AND PRAISE HIM
FROM THE LIGHT OF THE DAWN TILL I SLEEP
LET ME SING OF YOUR LOVE AND YOUR MERCIES
COME AWAKE OH MY SOUL, I WILL PRAISE HIM
THERE IS ONE THING I ASK, ONE THING I SEEK
THAT I MAY DWELL IN THE HOUSE OF MY KING
BETTER ONE DAY IN YOUR HOUSE THAN A THOUSAND ELSEWHERE
COME AWAKE OH MY SOUL, I WILL PRAISE HIM
FOR WHATEVER I’VE GAINED I COUNT IT ALL LOSS
FOR THE LOVE OF MY CHRIST ABOVE ALL
LET MY JESUS, MY SAVIOR BE MY JOY
COME AWAKE OH MY SOUL I WILL PRAISE HIM
(True worshipper – FAVOR http://www.youtube.com/watch?v=MG6bRwF22Ps)

Lagu yang sangat powerfull yang menurutku, terinspirasi dari mazmur Daud
membawaku untuk merenungi makna lagu ini, 

Seringkali kita terhanyut dalam buaian jiwa untuk tenggelam dalam persoalan, pergumulan, kesedihan maupun kesenangan. Jiwa berbicara soal perasaan, dan perasaan seharusnya tidak boleh berkuasa lebih dari apapun dalam kehidupan kita, maksudnya tidak boleh kita mengerjakan apa-apa atau memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan / mood kita.
Teringat akan kisah Daud juga ketika pada saat itu Daud  berdoa dan berpuasa (2 Sam.12 :16) kurang lebih satu minggu lamanya untuk memohon belas kasih kepada Tuhan spya anaknya dapat bertahan hidup, tapi kenyataan yang didapatnya anak itu akhirnya mati. 

Diceritakan bagaimana kemudian para pegawainya kebingungan menyampaikan berita dukacita itu kepada Daud, mereka berkasak kusuk dalam kebingungannya karena mereka melihat selama anak itu hidup saja demikan Daud berkabung dengan tidak mau makan dan tidur semalam-malaman di tanah apalagi jika dia tahu bhwa anaknya sudah mati pikir mereka jangan-jangan Daud bisa bunuh diri karena kesedihannya yang mendalam.

Tapi ketika berita dukacita itu terdengar oleh Daud, apa yang terjadi ??? sungguh sebuah akhir yang tidak dapat ditebak.... yang dilakukan Daud, dia mandi dan berurap serta mengganti pakaian kabungnya dengan pakaian Raja dan masuk kerumah Tuhan dan sujud menyembah (2 Sam.12 :20) 

Dari cerita ini ada sebuah pembelajaran bagaimana Daud berkuasa terhadap jiwanya, Daud memutuskan untuk menundukkan jiwanya dalam hadirat Tuhan untuk menyembah Tuhan, bahkan Daud menulis dalam kitab Mazmur :
"Pujilah Tuhan,  hai jiwaku dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya."
(Mazmur 103:2)
Daud mendisiplin jiwanya untuk dapat memuji dan menyembah Tuhan setiap saat dalam kehidupannya, dan lihatlah reward yang didapatnya (baca - Kis.13: 22-23)

Disaat senang memuji Tuhan adalah perkara biasa dan relatif mudah untuk dilakukan, tapi disaat sulit atau pada saat masalah , tantangan dan musibah datang yakinkan kita dengan suara lantang dan sepenuh hati kita bisa menyembah Tuhan???
BISA dan PASTI BISA, jika Daud membuktikan dia bisa kita juga pasti bisa bukan karena kekuatan kita tapi karena DIA yang ada didalam kita itu lebih besar, DIA juga yang memampukan jiwa kita untuk dapat memuji dan menyembahNya setiap waktu dalam kehidupan kita.