Ester adalah seorang pengajar sekolah minggu.
Suatu hari departemen sekaolah minggu digerejanya mengadakan praktek mengajar sekolah minggu di sebuah desa terpencil.
Dengan bersemangat ia bertanya kepada anak-anak sekolah minggu di desa tersebut, "Anak-anak, siapa yang telah merobohkan tembok Yerikho??"
dengan polosnya anak-anak tersebut serempak menjawab : " Bukan kamii.....bukan kamiiiiiii buuu "
Ester sangat sedih mendengar hal tersebut, kemudian dia menceritakan hal ini kepada guru-guru sekolah minggu setempat
Guru-guru disana pun menjawab, " Ibu Ester, biasa anak-anak memang begitu, kadang mereka tidak mau mengakui perbuatannya. Begini saja bu nanti kami akan tanyakan pelan-pelan, pasti ada yang mau mengakuinya.."
Ester menjadi semakin sedih mendengar jawaban guru-guru tersebut
Merasa hal ini penting sekali untuk dibicarakan, maka Ester meminta majelis gereja mengadakan rapat.
Ester pun mengemukakan kejadian pagi dan siang hari itu. " Saya sangat sedih karena anak-anak sekolah minggu, bahkan guru-gurunya tidak ada yang tahu siapa yang merobohkan tembok Yerikho..."
Sidang majelis berembuk sejenak dan kemudian memanggil Ester kembali
Ketua majelis berkata, " Ibu Ester....Kami telah mengambil keputusan... Begini saja, tolong hitung berapa kerugiannya, nanti kami yang akan mengganti...."
Ester langsung pingsan.........
Hidup adalah rangkaian cerita perjalanan dan pembelajaran yang seharusnya membawa kita untuk hidup lebih bijaksana Ini adalah deskripsi tulisan dari hasil perenungan dan pembelajaran hidupku It's my life ...it's my story and my written reflection
Translate
Jumat, 08 Maret 2013
Sabtu, 02 Maret 2013
Hati-hati dengan hati
Fiuuuhhhh another news about murder :(
Hampir setiap hari kita mendengar berita-berita yang mengumbar kriminalitas diseputar kehidupan kita, dari berita penculikan, pelecehan seksual bahkan pembunuhan seolah-olah hal-hal tersebut sudah semakin lazim belakangan ini.
Jika ditarik urutannya maka bisa terlihat jelas muaranya ada di hati, link berita yang saya cuplik diatas hanyalah sebagian kecil cerita betapa hati yang sakit sanggup melakukan apa saja.
Bayangkan saja hal yg tdk pernah terpikirkan sebelumnya bahwa seorang saudara bisa dengan tega dan kejamnya membunuh saudaranya sendiri.
Ternyata ini bukanlah hal baru, teringat akan kisah Kain dan Habel yang diceritakan oleh guru sekolah minggu saya pada saat saya kecil. " tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas dan mukanya muram." (Kej.4:5)
diakhir cerita kita tahu hati Kain yang panas itu membuatnya menjadi gelap mata dan mendorongnya untuk melakukan kekejian dengan membunuh adik kandungnya sendiri.
Ternyata masalah hati ini memanglah sangat penting , Jika hati tidak terpelihara dengan baik Matius 15:19-20 mencatat "karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang..."
Pantaslah Amsal menulis " Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" (Amsal 4:23)
Dengan kata lain bahwa apa yang secara lahiriah terliat dari hidup kita itu merupakan gambaran apa yg ada didalam hati kita, maka itu Amsal sungguh-sungguh serius me-wanti-wanti kita untuk jaga hati bahkan dikatakan dengan segala KEWASPADAAN .
Saya mengimajinasikan kata kewaspadaan itu seperti seorang karateka yang dikepung 5 orang lawan dari sisi depan, belakang , kiri dan kanan. Sewaktu-waktu dia bisa saja diserang dari berbagai arah sebab itu dia harus mengantisipasi dengan kuda-kuda yang kuat dan harus bisa berjaga-jaga terhadap arah serangan lawan.
Tapi muncul pertanyaan bagaimana cara kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan itu??? karena hati tetaplah rentan akan pencemaran. Caranya :
1. Jangan menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan (Ibrani 12 : 15)
" Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang "
2. Mengisi dan membangun perbendaharaan hidup kita dengan hal-hal positif (Fil. 4 : 8)
" Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu."
3. Belajar dari Yesus sebagai pusat dalam kehidupan orang percaya (Mat.11:29)
" Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan."
Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu so keep vigilant watch over your heart; that's where life starts.....
Langganan:
Komentar (Atom)




